Senin, 01 Juli 2013

spektrofotometer uv is



MAKALAH INSTRUMENTASI FISIKA
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS








OLEH
MELINDA WARDANI
NURRY PUTRI TISSOS
ROBBY ZEFFRY


DOSEN PEMBIMBING :
Drs. H. ASRIZAL, M.Si






JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Spektrofotometer Uv-Vis”. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi tugas pada mata kuliah instrumentasi fisika.
Dimulai dari perencanan, pencarian bahan sampai penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan, saran, petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Drs. H. Asrizal, M.Si selaku dosen pembimbing pada mata kuliah instrumentasi fisika.
2.      Teman-teman yang telah memberi dukungan moril dan materil pada penulis.
3.      Pihak-pihak lain yang telah berpartisipasi namun tidak tersebutkan dalam makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak kepada para pembaca terutama kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu, pengalaman serta informasi yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

                  Padang, Februari 2013



                                                                                                Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Instrumentasi merupakan alat-alat dan piranti (device) yang digunakan untuk mengukur dan pengendalian dalam suatu system yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara umum instrumentasi mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai alat pengukuran, sebagai alat analisa, dan sebagai alat kendali. Beberapa alat yang berfungsi sebagai alat analisa seperti, Spektrotometer UV-VIS, Spektrotometer serapan atom, Spektrotometer Infra Merah, kromatografi dan X-ray Difraction.
Pada makalah ini, penulis akan membahas salah satu alat tersebut yaitu Spektrotometer UV-VIS. Dimana Spektrofotometer Uv-Vis merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Spektrofotometer UV-VIS banyak dimanfaatkan seperti dalam analisis logam berbahaya dalam sampel pangan atau bahan yang sering digunakan dalam kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah         
1.      Apa definisi dari Spektrofotometer UV-VIS?
2.      Apa fungsi dari Spektrofotometer UV-VIS?
3.      Apa komponen-komponen yang terdapat dalam Spektrotometer UV-VIS?
4.      Bagaimana karakteristik dari Spektrotometer UV-VIS?
5.      Bagaimana keterkaitan teori-teori Fisika dengan alat Spektrotometer UV-VIS?
6.      Bagaimana prinsip kerja dari Spektrotometer UV-VIS?
7.      Bagaimana cara penggunaan alat Spektrotometer UV-VIS?      
8.      Bagaimana parameter dan interprestasi data yang diperoleh dari Spektrofotometer UV-VIS



1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah :
1.      Mengetahui apa itu Spektrofotometer UV-VIS.
2.      Mengetahui fungsi dari Spektrofotometer UV-VIS
3.      Mengetahui bentuk dan komponen utama dari Spektrofotometer UV-VIS
4.      Mengetahui bagaimana karakteristik alat Spektrofotometer UV-VIS.
5.      Mengetahui teori-teori fisika apa saja yang mendasari alat Spektrofotometer UV-VIS
6.      Mengetahui bagaimana prinsip kerja Spektrofotometer UV-VIS
7.      Mengetahui cara menggunakan alat Spektrofotometer UV-VIS
8.      Mengetahui parameter dan interprestasi data yang diperoleh dari Spektrofotometer UV-VIS




















BAB II
ISI

A.    Defenisi Spektrofotometer Uv-Vis
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Spektrofotometer UV-VIS dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif.
Spektrofotometer Uv-Visible adalah suatu instrumen untuk mengukur    transmitan / absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal.
Secara umum spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a) Spektrofotometer ultraviolet (180-350 nm)
b) Spektrofotometer sinar tampak (350-800 nm)
c) Spektrofotometer infra merah (25-1000 µm)
d) Spektrofotometer serapan atom
Berdasarkan system optiknya terdapat 2 jenis Spektrofotometer
            1. Spektrofotometer single beam (berkas tunggal)
            Pada alat ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui kuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian.
2. Spektrofotometer  double beam (berkas ganda)
            Berbeda dengan single beam, pada alat ini sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar. Berkas pertama melalui kuvet berisi blanko dan berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh. (Sylvi,2006).

B.     Fungsi Alat
      Spektrometer Uv-Vis dapat digunakan misalnya untuk mengukur kadar logam. UV / Vis spektroskopi secara rutin digunakan dalam kuantitatif penentuan larutan dari logam transisi ion dan sangat dikonjugasikan senyawa organik. 
a.       Larutan ion logam transisi dapat berwarna (misalnya, menyerap cahaya) karena elektron dalam atom logam dapat tertarik dari satu negara elektronik lainnya. Warna larutan ion logam sangat dipengaruhi oleh kehadiran spesies lain, seperti anion tertentu atau ligan. Sebagai contoh, warna larutan encertembaga sulfat adalah biru yang sangat terang; menambahkanamonia meningkat dan perubahan warna panjang gelombang serapan maksimum (λ m a x )
b.      Senyawa organik, terutama mereka yang memiliki tingkat tinggi konjugasi, juga menyerap cahaya pada daerah UV atau terlihat dari spektrum elektromagnetik. Pelarut untuk penentuan ini sering air untuk senyawa larut dalam air, atau etanol untuk senyawa organik yang larut. (Pelarut organik mungkin memiliki penyerapan sinar UV yang signifikan; tidak semua pelarut yang cocok untuk digunakan dalam spektroskopi UV. Ethanol menyerap sangat lemah di paling panjang gelombang.).Polaritaspelarut dan pH dapat mempengaruhi penyerapan spektrum senyawa organik. Tirosin, misalnya, peningkatan penyerapan maksimum dan koefisien molar kepunahan ketika pH meningkat 6-13 atau ketika polaritas pelarut berkurang. C.
c.       Sementara kompleks transfer biaya juga menimbulkan warna, warna sering terlalu kuat untuk digunakan dalam pengukuran kuantitatif. Hukum Beer-Lambert menyatakan bahwa absorbansi larutan berbanding lurus dengan konsentrasi spesies menyerap dalam larutan dan panjang jalan.
Jadi, UV / VIS spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi dalam larutan penyerap dan mengetahui seberapa cepat perubahan absorbansi dengan konsentrasi.




C.    Bentuk dan Komponen Alat
Gambar 1. Spektrofotometer UV-Vis(www.thomassci.com )

Komponen-kompenen Alat
1.              Sumber cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak memadai untuk spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda. Paling lazim adalah lampu tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke 375 atau 400 nm. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah ultraviolet (UV).
Kebaikan lampu wolfarm adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Sumber cahaya untuk spektrofotometer inframerah, sekitar 2 ke 15 m m menggunakan pemijar Nernst (Nernst glower).

2.      Pengatur Intensitas
Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber    cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan.
3.    Monokromator
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis. Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalah gratting atau lensa prisma dan filter optik.
Jika digunakan grating maka cahaya akan diubah menjadi spektrum cahaya. Sedangkan filter optik berupa lensa berwarna sehingga cahaya yang diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Prisma berfungsi sebagai pendispersi atau penyebar cahaya. dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan panjang gelombang tunggal yang mengenai sel sampel. Proses dispersi atau penyebaran cahaya seperti yang tertera pada gambar 3.

Gambar 3. Penyebaran cahaya oleh prisma
( Emel Seran: 2011 )
2). Grating (kisi difraksi)

Keuntungan menggunakan kisi difraksi :
- Dispersi sinar merata
- Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
- Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum

Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai.
4.      Kuvet
Kuvet merupakan wadah dari sampel berupa cairan yang telah diatur   takarannya hingga dapat terbaca oleh spektrofotometer UV-Vis. Biasanya sampel yang digunakan adalah sampel yang berwarna yang mudah menyerap sinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV digunakan kuvet kuarsa. Berikut beberapa contoh dari kuvet yang ada:
5.      Detektor
Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran yang dapat diukur.
Syarat-syarat ideal sebuah detektor adalah :
1.     Kepekaan yang tinggi.
2.     Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi.
3.     Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
4.     Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
5.     Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam - macam detector:
1. Photovoltaic


2.         Phototube
3.             Diode array

4.             Penguat (amplifier)
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh indikator.
5.              Indikator
Dapat berupa :
1.            Recorder
2.            Komputer


Skema Alat

Gambar 2. Skema Alat (azumitensai.blogspot.com)

D.    Karakteristik Alat

Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dan sinar tampak dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-VIS melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Spektrofotometer UV-VIS dapat mengukur intensitas sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer UV-VIS digunakan untuk berbagai keperluan seperti: untuk mempelajari struktur molekul dan teori molekul, untuk keperluan penelitian biologi molekuler, dan lain-lain.
      Panjang gelombang dari alat ini adalah:
Ultra violet                        100 – 400 nm  (190 – 380 nm)
Sinar tampak                     380 – 900 nm
Ketelitian dari Spektrofotometer UV – Vis ini adalah 0,0001. Spektrofotometer   Uv – Vis ini membaca data dalam 4 angka dibelakang koma. Sedangkan jenis alat yang dianalisis adalah zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun yang tidah berwarna. Jenis spektroskopi UV-Vis terutama berguna untuk analisis kuantitatif langsung misalnya kromofor, nitrat, nitrit dan kromat sedangkan secara tak langsung misalnya ion logam transisi. ( Achmad: 2004 )
            Preparasi sampelnya harus dilakukan dengan prosedur yang teratur yaitu, sel sampel harus dibilas 3 – 5 kali dengan pelarut sebelum diisi dengan larutan bersih yang akan digunakan untuk pengukuran. Putar sel naik turun diatas tumpukan kertas pengisap akan menolong sisa pelarut. Perlakuan akan memperkecil kontaminasi dari eksperimen sebelumnya. Pembebasan koloid sampel terdiri dari debu atau partikel lain harus disaring, diputar atau dibiarkan tenang. Jika tidak, seluruh attenuasi – transmitansi spektrum ke penyebar cahaya dan refleksi akan menyembunyikan informasi spektrum dari analisis.

E.     Teori Fisika yang Mendasari Alat
*      Persamaan Planck
Dalam Spetrofotometer UV-VIS menggunakan sinar elektromagnetik dan sinar tampak. Gelombang elektromagnetk memiliki sifat dualisme yaitu sifat sebagai gelombang dan sifat sebagai partikel. Karena sifat tersebut ada beberapa parameter yang perlu diketahui yaitu panjang gelombang, frekuensi, energy tiap foton. Hubungan ketiga parameter tersebut dirumuskan oleh planck yang dikenal dengan Persamaan Planck. Menurut Planck hubungan antara frekuensi dan panjang glombang adalah sebagai berikut :

c=λ υ ..........(1)
Sedangkan hubungan antara energy tiap foton dengan frekuensi dirumuskan :
E=h Ï… ..........(2)
E=(h c)/λ ..........(3)
Dimana :          E = Energy tiap foton
h = Tetapan Planck (6,626 x 10-34 J.s)
Ï…= frekuensi
c = kecepatan cahaya (3 x 108 m.s-1).

Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa energi dan frekuensi suatu foton akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang, sedangkan energi yang dimiliki suatu foton akan berbanding lurus dengan frekuensinya.

*      Hukum Beer
             Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah It/I0 atau I0/It (perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel)). Proses penyerapan cahaya oleh suatu zat dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel.
          Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi:
jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan”. 
              Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:
dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:
dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya setelah melewati sampel.

Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:
A= a . b . c atau A = ε . b . c
dimana:          
A = absorbansi
 b atau terkadang digunakan l = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)
c = konsentrasi larutan yang diukur
ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)
a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).


F.     Prinsip Kerja Alat
Saat sumber cahaya dihidupkan, cahaya yang berasal dari sumber tersebut akan mengenai monokromator yang berfungsi mengubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran dan kemudian cahaya yang telah di filter memasuki sampel cell yang didalamnya terdapat sampel dan kemudian sampel akan menyerap cahaya tersebut atau mengalami absorbs. Dimana energi cahaya yang diserap atom/molekul tersebut digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi elektronik yang lebih tinggi. Absorbs hanya terjadi jika selisih kedua tingkat energi elektronik tersebut bersesuaian dengan energi cahaya (foton) yang datang yakni E = Efoton. Kemudian cahaya yang melewati sampel akan sampai di detector, yang berupa transduser yang mengubah energy cahaya menjadi suatu isyarat listrik, dan kemudian dilanjutkan ke pengganda (amplifier), dan rangkaian yang berkaitan membuat isyarat listrik itu memadai untuk dibaca. Dan akhirnya sampai di suatu system baca (piranti pembaca) yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan (% T) maupun Absorbansi (A).

G.    Cara Penggunaan Alat
1.      Nyalakan PC dan boot sistem operasi PC. Jika printer telah terhubung ke sistem, maka nyalakan printer.
2.      Nyalakan spektrofotometer dan tunggu sampai cahaya indikator spektrofotometer berwarna hijau. Proses ini meliputi pengujian spektrofotometer dan mengambil waktu sekitar 1 menit.
3.      Letakkan sampel yang telah dimasukkan kedalam kuvet pada sample compartment. Sebelum sample di ukur, preparasi sample terlebih dahulu.
4.      Kita siap untuk menggunakan sistem.
5.      Lampu hijau akan berkedip, hal ini bahwa menunjukkan pengukuran sedang berlangsung.
6.      Jika spektrofotometer berhenti, hal ini menunjukkan bahwa pengukuran telah siap berlangsung.
7.      Data  absorbansi dan spektrum akan terbaca di komputer, yang berbentuk grafik hubungan antara panjang gelombang dengan absorbansi.




H.    Parameter  dan interpretasi data yang didapatkan
Pada bagian pembahasan ini, semua data pada bagian sampel yang dikarakterisasi, bentuk output dari spektrofotometer uv-vis, serta bentuk pengolahan datanya berasal dari satu sumber yaitu Skripsi Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Padang yang bernama Citra Pratiwi (2006), dengan judul “ Analisis Energi yang Terkandung dalam Buah Ketapang sebagai Bahan Biodiesel dengan Menggunakan Software Chemoffice dan Spektrofotometer UV-VIS”.
·         Bentuk Sampel yang dikarakterisasi
Sampel yang dikarakterisasi adalah minyak yang terkandung dalam buah ketapang. Tetapi dalam hal ini sampel yang akan dikarakterisasi harus melalui rangkaian percobaan yang lain sebelum dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer uv vis.
·       Bentuk Keluaran dari Spektrofotometer uv vis
Bentuk output dari spektrofotometer uv vis langsung terlihat pada komputer yang telah dihubungkan dengan alat spektrofotometer uv vis. Outputnya berupa grafik hubungan antara panjang gelombang dengan nilai absorbansinya.
Berikut bentuk output dari pengukuran karakterisasi minyak buah ketapang dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
λ (nm)
absorbansi
200
0,40000
201
0,41320
202
0,51100
203
0,67840
204
0,89640
205
1,07830
206
1,29150
207
1,45820
208
1,61730
209
1,71070
210
1,78360
211
1,75810
212
1,57700
213
1,32440
214
1,09750
215
0,93090
216
0,81000
217
0,73160
218
0,67370
219
0,63580
220
0,60740
221
0,58830
222
0,57140
223
0,55870
224
0,54420
225
0,53230
226
0,51630
227
0,50480
228
0,48700
229
0,47270
230
0,45790
231
0,44330
232
0,42680
233
0,40860
234
0,38800
235
0,36810
236
0,34680
238
0,30980
239
0,29260
240
0,27570
250
0,12730
260
0,12020
270
0,13140
280
0,11010
290
0,55000
300
0,04320
310
0,03720
320
0,03440
330
0,05490
340
0,04580
350
0,03790
360
0,03590
370
0,03950
380
0,04350
390
0,02840
400
0,02870
600
0,03530

Dari tabel diatas terlihat bahwa absorbansi tertinggi terjadi pada panjang gelombang 210 nm, dimana nilai absorbansinya adalah 1,7836. Maka dari data ini dapat disimpulkan bahwa energi aktivasi dari minyak nabati buah ketapang sebagai energi alternatif biodiesel adalah:
           

            Dari hasil pengolahan data diatas terlihat bahwa energi aktivasi dari minyak nabati buah ketapang sebagai energi alternatif biodiesel adalah 5,8925 eV

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan:
§  Cara kerja dari spektrofotometer uv vis sangat sederhana, dimana alat ini langsung dihubungkan dengan komputer agar dapat terlihat bentuk outputnya langsung. Prinsip kerjanya menggunakan konsep penyerapan cahaya ( absorbansi ) terhadap sampel.
§  Bentuk sampel yang dapat dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer uv vis ini adalah berupa larutan yang telah diekstrak terlebih dahulu, selain itu larutannya harus murni ( tidak mengandung pelarut atan zat – zat lain ).
§  Bentuk output dari spektrofotometer uv vis ini adalah berupa grafik hubungan antara panjang gelombang dengan nilai absorbansi.
§  Cara pengolahan data dari output spektrofotometer uv vis dapat kita rincikan dalam bentuk tabel, sehingga kita dengan mudah dapat melihat detail dari data tersebut. Dari data – data tersebut kita dapat menghitung nilai energinya dengan menggunakan hukum Planck.

Saran:
§  Penggunaan spektrofotometer uv vis ini diharapkan dapat membantu untuk penelitian tugas akhir mahasiswa.
§  Jika ada kekurangan dari isi makalah ini, diharapkan akan ada tambahan yang lebih bagus untuk kemajuan mata kuliah Teknik Karakterisasi Material.







DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Citra. 2011. Analisis Energi yang Terkandung dalam Buah Ketapang sebagai Bahan Biodiesel dengan Menggunakan Software Chemoffice dan Spektrofotometer UV VIS. Skripsi. Padang: FMIPA UNP.
Seran, Emel. 2011. Spektrofotometri UV VIS, VIS, Infrared. URL: http://anan-dk.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html, yang diakses pada tanggal 27 Januari 2012
Seran, Emel. 2011. Spektrofotometri UV VIS. URL: http://agusts.blog.uns.ac.id/, yang diakses pada tanggal 27 Januari 2012
Syahrani, Achmad. 2004. Spektra Ultraviolet dan Nampak. Ppt
Skoog, et al. Principles of Instrumental Analysis. Thomson Brooks/Cole. 1996
Sylvi, Permata, Intania. 2006. Modul Analisis Spektrofotometri UV-Vis. Padang: Sekolah Menengah Analis Kimia.

1 komentar: