Kamis, 04 Agustus 2016

kurengkuh dalam malam ke pangkuan
hening tercipta menambah luka
seirama detak waktu
beradu pilu

luka menganga tertawa
memandang remeh penuh nista
duka cita melara
entah sampai kapan masanya

keremangan tak jua usai
cabik, kusut masai
tiada satu mampu melerai
hanya do'a sebagai perisai

duhai nestapa beranjaklah
penat menggayut di sudut duka
tak jemu hingga subuh tiba
terawang kosong mata menambah luka
sampai bila masanya?
entahlah.

01 agust 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar